Minggu, 23 Juni 2013

Media, Konglomerasi Media, dan sebangsanya.... (Part III)


“Gimana Say, kelanjutan dari part sebelumnya? Udah punya contoh konglomerasi media di Indonesia? Lama amat jeda postingannya.”

“Heh?! Kau masih menungguku untuk melanjutkan Cint? Kawan-kawan sekalian juga masih baca? Terharu deh rasanya. Maaf ya, kemaren moodku hilang. Aku lagi jengah tingkat dewa. T__T”

Krik... krik... krikkk

“Lebay deh. Yang nungguin lanjutannya kan cuma eike seorang En! Cepetan lanjutkan!” sungut Ha.

“Hiks, lebay sekali-kali boleh donk, hiks.. hiks. Betewe, aku ambilkan Pdf-nya Professor Merlyna Lim dulu ya.”

“Oke.”

Rabu, 12 Juni 2013

Media, Konglomerasi Media, dan sebangsanya.... (Part II)


“Gimana Say, lanjutan rewritean kemaren? udah jadi?”

“Udah donk. Mau diteruskan dibacainnya?”

“Iyaa lah. Nanggung amat. Kemaren juga udah ditulisin bersambung kan? Kalo nggak diterusin gimanaaa getoo. Kayak cerita Rifa, ditulisin bersambung, tapi nggak ada sambungannya.”

“Wekekeke. Rancu bin wagu ya? Itu karena Rifa sedang bingung Cint. Jadi nggak aku terusin deh cerita dia. Baiklah, ku mulai baca lagi ya. Dengarkan baik-baik.”

“Oke sippp.”

“Di zaman dimana konglomerasi media sudah menjadi budaya, berbagai pihak yang mempunyai kekuasaan tertarik untuk melakukan monopoli media. Para korporat ini mungkin tertarik oleh thesis yang dikemukakan oleh Toffler kali ya?”

“Emang thesis Tofler apaan?”

Minggu, 09 Juni 2013

Media, Konglomerasi Media, dan sebangsanya.... (Part I)

 “Hari ini enaknya nulis apaan eaa Cint?” tanya En pada Ha yang lagi kumat migrennya.
 “Gue gak mao ngapa-ngapain. Gue mao tidur aja! Beberapa hari ini gue kurang tidur. Bye” jawab Ha seenaknya.
 “Heh? Gitu aja? Jangan donk, udah perlu apdet blog lagi nih. Biar Google nggak males meng-index rumah kita ini.” En mulai merajuk.
 “Kamu rewrite aja skripsong kamu. Huahahaha.”
 “Hmmm, ide yang menarik. Aku kulik trus rewrite pendahuluannya ya.”
 “Terserah. Gue mao tidur. See ya.”

Beberapa puluh menit kemudian...

“Ha, bangun donk. Coba kau periksa hasil rewriteku ini.”

“Males baca. Kepala gue cenut-cenut tahu! Kamu aja yang bacain dunk.”

“Oke, ehmm ehhm. Setujukah kamu kalau ada pernyataan bahwa kita hidup di zaman yang sangat mengandalkan media? Setiap hari, mau tidak mau kita pasti bersinggungan dengan yang namanya media massa. Media massa seperti televisi, radio, majalah, koran, bahkan internet telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita.” Cerocos En yang mulai membaca rewritenya.

Minggu, 02 Juni 2013

Berbagi Tawa, Berbagi Kebahagiaan...

“....Apakah kau tahu, orang yang paling sering memberi perhatian pada orang lain adalah orang yang paling membutuhkan perhatian?....Terkadang, hanya karena seseorang terlihat bahagia, kau harus melihat apa yang tersembunyi dibalik senyumannya. Dan melihat seberapa besar kepedihan yang tersembunyi di sana....”
-Nyolong dari wall FB-nya Uly, dengan banyak improvisasi tentunya. :P


Bahagia itu adanya di dalam hati. Meski banyak masalah, kita bisa tetap merasa bahagia lho. Tergantung bagaimana kita bisa membawa hati kita saja. Kemaren aku sempat galau, marah, kecewa, dan rasanya seperti pengen makan orang! Tapi hanya karena hal kecil, yang mungkin menurutmu sepele, aku bisa bahagia. Apakah aku bisa berbagi kebahagiaan denganmu, kawanku?